Sebelum memulai belajar tentang dasar routing. Kamu harus sudah paham
tentang gateway. Biasanya teman-teman banyak yang bingung dan
bertanya-tanya mengenai gateway.
Apa itu gateway? Fungsi gateway buat apa? Seperti apa cara kerja gateway?
Gateway
berfungsi sebagai gerbang transit sebuah packet yang mau dikirimkan ke
network lain, oleh perangkat gateway. Gateway identik dengan router,
karena tugas router adalah merouting paket.
Biar makin terbayang tentang gateway, mari kita ulas secara perlahan.
Kapan Gateway Dibutuhkan?
Gateway dibutuhkan ketika packet ingin dikirimkan ke network yang berbeda.Coba perhatikan topologi ini.
Gambar 1: Point-to-point – Satu Network – Tidak Butuh Gateway
Apakah kedua laptop diatas membutuhkan gateway?
Jawabannya,
engga butuh. Karena masih satu network. Coba silakan kamu hubungkan
laptop kamu secara peer to peer dengan laptop lain — atau bisa kamu
simulasikan juga di packet tracer atau GNS3.
Sekarang, gimana dengan topologi ini?
Jawabannya, sama dengan diatas, masih belum gateway.
Ingat,
selama tujuan packetnya masih satu network dengan sumber packetnya, ya
tidak butuh gateway. Packet langsung dikirimkan ke alamat tujuan.
Penjelasan Fungsi Gateway
Sebelum ke penjelasan fungsi dan cara kerja gateway, coba perhatikan lagi topologi berikut.
Misal,
saat PC_01 mau ping ke PC_02, maka packet akan dikirimkan dulu ke
interface fa0/1 router. Selanjutnya router mengirimkan packet tersebut
ke PC_02 melalui interface fa0/2 nya.
Belum selesai, sebab ping
(packet icmp) dikatakan berhasil jika sudah reply. Ketika PC_02 mengirim
icmp reply, maka packet tersebut dikirim ke interface fa0/2 router.
Selanjutnya router mengembalikan ke PC_01 melalui interface fa0/1 nya.
Nyambung sampai sini? Gimana kalau dalam kasus tadi, PC_02 tidak mengatur alamat 192.168.2.1 sebagai gatewaynya?
Maka.. packet tidak bisa pulang, kalau kamu coba, maka hasilnya time out. Kita bahas satu topologi lagi.
Komunikasi
antara PC_01 dengan PC_03, juga sebaliknya, tidak membutuhkan gateway.
Tapi komunikasi PC_01 atau PC_03 ke PC_02 juga sebaliknya, membutuhkan
gateway, karena sudah berbeda network.
Gimana, mudah kan?
Ini prosesnya, silakan ingat baik-baik:
Saat
PC_01 mengirimkan packet, maka komputer akan melihat alamat tujuan
packet tersebut. Jika masih satu network dengannya, proses akan
berlanjut ke pengiriman packet. Jika network tujuan sudah tidak satu
network dengannya, maka dia akan mengirimkan ke alamat gateway.
Selanjutnya,
tugas gateway lah yang mengirimkan packet. Dalam hal ini adalah router.
Maka dia akan terlebih dahulu melihat tabel routingnya. Jika ada,
dikirimkan. Akan kita bahas lebih lanjut di materi dasar routing.
Sebaiknya, kamu sudah memahami tentang ip address dan subnetting. Minimal kamu paham saat saya menuliskan 192.168.100.0/24 atau 192.168.2.1/24 seperti di topologi diatas.
Gateway Sebagai Protocol Converter
Istilah
gateway di jaringan komputer ada banyak, ada default gateway, ada
internet gateway, ada ah.. balblabla. Tapi ya intinya hanya sebagai
tempat transit packet.
Gateway disebut sebagai protocol converter
misalnya ketika dari network sumber, protocolnya RIP, tapi untuk
meneruskan ke network tujuan, digunakan routing protocol OSPF.
Ada
juga disebut sebagai internet gateway, contoh paling sering beredar
misalnya kamu pakai mikrotik, sebagai gatewaynya. Di mikrotik tersebut
juga kamu konfigurasi NAT.
…dah. Sekian saja, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar